Menanamkan uang melalui Instrument Deposito,Saham dll
akan membiarkan uang bekerja untuk dunia kita akan tetapi menanamkan uang lewat WAKAF
akan membiarkan uang bekerja untuk kepentingan akhirat
kita
Wakaf ternyata
adalah Sedekah Istimewa yang tidak hanya dalam konteks menolong
sesama, tetapi juga membangun ekonomi umat, serta memberikan pahala tanpa batas
( abadi ) kepada mereka yang melaksanakannya. Bahkan, derajat Wakaf
disejajarkan oleh Rasulullah dengan Ilmu yang bermanfaat serta anak sholeh yang
selalu mendoakan orangtuanya
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada
kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu
cintai…(QS Ali Imran : 92)
Wakaf Al-Azhar lahir terinspirasi oleh pengelolaan Wakaf Al-Azhar Kairo di Mesir yang berkembang pesat dengan mengelola WAKAF PRODUKTIF berupa; Rumah Sakit, apartemen, perkebunan.demikian juga di Indonesia wakaf alazhar sedang menggalakan gerakan wakaf nasional berupa:
Wakaf pendidikan, Pesantren, Dakwah,wakaf pohon jati,apartemen,pom bensin kapal tanker,pesawat terbang,wakaf perusahan,dinar dll
PERTAMA
DI INDONESIA & PERTAMA DI DUNIA
Beberapa Keunggulan Wakaf
- MUDAH Karena dengan nilai berapapun kita sudah bisa berwakaf, baik atas nama kita maupun keluarga, jadi apapun status sosial kita Insya Allah bisa.
- UANG TAK BERKURANG Dana yang diwakafkan, tidak akan berkurang jumlahnya. Sebaliknya, dana itu akan berkembang melalui investasi yang dijamin aman, dengan pengelolaan secara amanah, bertangung jawab, professional, dan transparan.
- MULTI MANFAAT Hasil investasi dana itu akan bermanfaat untuk mendukung aktivitas pendidikan, dakwah, dan sosial, serta kesejahteraan masyarakat (social benefit).
- INVESTASI AKHIRAT Manfaat yang berlipat itu menjadi pahala wakaf yang terus mengalir meski sudah meninggal dunia, sebagai bekal di akhirat yang disebut dalam hadist Rasulullah “Sadaqotun Jariyatun”
“Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah, dan nafkahkanlah yang baik untuk dirimu, dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang yang beruntung”
(At-Taghabun (64) ayat 16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar