Selasa, 29 Juli 2014

Paper asset sebagai dana warisan

Dalam merencanakan dana warisan. Anda bisa mempercayakan paper asset pada Asuransi Jiwa sebagai sumber perencanaan dan persiapan dana warisan dengan  cara yang paling mudah, cepat, dan dengan hasil yang maksimal 
 
Umumnya  asset ini berupa laporan neraca atau rugi laba dan surat-surat berharga, yang sifatnya tidak liquid. Di Indonesia, merencanakan dana warisan melalui paper asset pada asuransi jiwa memang belum terlalu populer seperti layaknya di negara-negara maju. Sebagai orang Timur, kita cenderung untuk memiliki dan mewariskan harta real berupa tanah, rumah, perhiasan, hewan ternak, dan lain-lain.

 Perbedaan antara paper Assetsdan Konvensional Assets

Berikut Konsepnya :

Misalkan Mr Investor  membeli sebuah Rumah untuk warisan anak nya seharga 2,5M dengan cara KPR walaupun Mr Investor  memiliki uang cash 2,5M tetapi dia memilih KPR karena ada asuransi nya , jadi jika Mr Investor meninggal ahli waris yaitu anaknya tetap mendapatkan rumahnya karena semua cicilan dianggap lunas.

Dengan KPR Mr Investor  hanya mengeluarkan uang :

- DP 30 % = Rp. 750juta

Asumsi bungan efektif 12% pertahun maka cicilanya adalah sekitar 30juta/bulan selama 10tahun.
Mr Investor  masih memiliki sisa uang1Milyar 750 juta dan di depositokan ke bank dengan bunga 7% pertahun atau10juta / bulan .

Dengan KPR meskipun cicilan baru 1 Xapabila yang mencicil meninggal dunia maka anak-anak sebagai ahli waris sudahpunya rumah senilai 2,5M.

Konvenional asset begitu menarik bagi masyarakat Indonesia , tidak heran jika masyarakat Indonesia banyak yangpunya konvensional assets untuk diwariskan ke anak2nya. Tetapi di Negara majuseperti eropa, amerika, singapura konvensional assets mulai ditinggalkan kenapa??Konvensional asset dianggap terlalu ribet karena mengeluarkan biaya-biaya tambahan yang cukup banyak .

jika ahli waris membutuhkan uang cash yang banyak untuk suatukeperluan karena sang pencari nafkah sudah tidak ada maka solusinya adalah menjual rumah , apakah menjual rumah mudah laku???

Ada beberapa hal yang perlu kitalihat :Sebelum rumah dijual tentunya akan banyak maintenance.Supaya cepat laku harus pasang iklan, berarti harus mengeluarkan biaya untuk pemasangan iklan 2-3%.Jika laku dikenakan Pajak Penjual 2,5% .Biaya notaries dll.

Inilah yang menyebabkan masyarakatdi Negara maju tidak terlalu berminat menambah konvensional assets , laluassets apakah yang mereka tambah?? Yaitu Paper Assets.

Ilustrasi perhitungan Paper Assets :
Mr Investor saat ini berusia 40Tahun,untuk mempunya Paper Assets 5M maka Ia cukup cicil 7jt/bulan selama 10tahun .

Keunggulan Paper Assets:Tidak ada Down Payment dibandingakan dengan Mr Investor  yang membeli rumah seharga 2,5M DP 750juta cicilan 30juta/bulan selama 10tahun.Tidak ada maintenance fee.Tidak ada biaya iklan.Tidak ada biaya notaries. Dll

Jika Mr Investor meninggal dunia maka ahliwaris /anak-anak nya akan memperoleh manfaat :Check 5M+ hasil investasinya meskipun baru cicil 1x 7juta/bulan.
Inilah rahasianya kenapa di Negaramaju tidak berminat memperbanyak konvensional assets karena Paper Assets jauhlebih murah dan simple.

Bagaimana JIka Mr Investor  sudah terlanjur membeli rumah 2,5M?? tadi kan masih ada sisa uang 1M, 750juta dideposito denganbunga 10juta/bulan , 

Gunakan saja bunganya untuk menciptakan Paper Assetssenilai 5M.

Mr Investor  tertarik mengambil Paper Assets 
mengikuti trend di Negara Maju?? Bagaimana dengan bapak ibu??

Note :Jika Setoran Investor  : 

5jt/bulan maka Paper Assets yangterbentuk 3,6M
4jt/bulan maka Paper Assets yangterbentuk 2,8M
2jt/bulan maka Paper Assets yangterbentuk 1,4M
1,5jt/bulan maka Paper Assets yangterbentuk 1M

Usia ilustrasi adalah 40tahun,jika usia lebih muda akan lebih kecil setoran preminya.

Pada umumnya, selagi masih hidup kita enggan atau bahkan tabu bila membicarakan asuransi, khususnya Asuransi Jiwa sebagai sumber dana  warisan. Namun, banyak fakta yang memperlihatkan, bahwa tanpa adanya perencanaan warisan yang baik, ahli waris dalam satu keluarga bisa menjadi ribut dan akhirnya tujuan sang ahli waris untuk mendistribusikan kekayaan berupa aset yang dikumpulkan seumur hidupnya tidak tercapai. Lebih menyedihkan lagi, jika keluarga yang ditinggalkan terbebani utang yang belum lunas. Alih-alih mewariskan harta, orangtua malah mewariskan beban hutang kepada anak-anaknya.

Oleh karena itu, perencanaan dana warisan melalui paper asset berupa  asuransi jiwa dapat menjadi cara yang smart dalam merencanakan dana warisan Anda.

Di Indonesia, berinvestasi dengan paper asset masih belum terlalu populer. Masyarakat di negara kita lebih terbiasa dengan investasi real asset. Bahkan, banyak dari masyarakat kita yang memiliki rumah, ruko, atau  apartemen lebih dari satu. Pada dasarnya, berinvestasi dengan kedua jenis asset di atas sah-sah saja dan sama-sama menguntungkan. Namun, apakah ada perbedaan baik dari segi kepraktisan maupun keuntungan yang bisa diperoleh di antara kedua jenis investasi tersebut?

Keunggulan Paper Assets:
ILUSTRASI 
  1. Tidak ada Down Payment ( DP ) jika ingin membeli  membeli rumah seharga 2,5M  750juta cicilan 30juta/bulan selama 10tahun.
  2. Tidak ada maintenance fee.
  3. Tidak ada biaya iklan.
  4. Tidak ada biaya notaries. Dll
Real asset bersifat tidak liquid (tidak mudah dicairkan ke dalam bentuk uang tunai). Apabila ahli waris  membutuhkan uang tunai karena Orang tuanya  sebagai pencari nafkah sudah tiada, maka kemungkinan besar rumah tersebut akan dijual. Namun, menjual rumah tidak semudah menjual kacang goreng, bukan? 

Ada beberapa biaya yang harus dikeluarkan oleh si ahli waris:
  1. Biaya maintenance (perawatan) rumah, sebelum laku dijual.
  2. Biaya iklan atau fee untuk agen pemasaran sekitar 2-3% dari harga jual.
  3. Pajak penjual sebanyak 5% dari harga jual (apabila sudah laku).
  4. Biaya balik nama ke notaris agar rumah tersebut sah tercatat sebagai hak milik si ahli waris.
Dengan adanya biaya-biaya di atas, tidak heran jika banyak rumah warisan orang tua yang dijual murah oleh anak-anaknya karena mereka membutuhkan uang cash dengan cepat. Di sini, harta warisan dapat mengalami penurunan nilai secara signifikan.

Tentunya Anda tidak ingin harta warisan Anda untuk anak-anak Anda menjadi berkurang nilainya, bukan? Selain faktor kepraktisan dan keuntungan di atas, masih ada alasan lain mengapa real asset kurang digemari di negara-negara maju.

Jadi perencanaan Keuangan antara Real asset dan Paper asset anda bisa menilai mana yang terbaik untuk alokasi Dana warisan anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar